QUR'ANIC STUDIES HADITH STUDIES GENERAL KNOWLEDGE
ISLAMIC NEWS GENERAL NEWS SCHOLARSHIP NEWS
HAPPY STORY SAD STORY CERPEN
MY PROFILE MY VILLAGE YOGYAKARTA

Jumat, 13 Januari 2012

PENELITIAN RIJĀL AL-HADĪS



Hadis nomor 1402 dari kitab shahih Muslim pada pembahasan al-Jum’ah.
و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقٌّ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ فِي كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ يَغْسِلُ رَأْسَهُ وَجَسَدَهُ
Nama rawi : Abdullāh bin Thāwus
1.      Sumber
Software Maktabah al-A’lām wa al-Tarājim, kitab al-Ta’dīl wa la-Tajrīh juz I, hlm. 352.  
Data informasi :
Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan.
Laqab/kunyah :
Abū Muhammad al-Hamdāni al-Khūlāni al-Yamāni.
Lahir/wafat/kurun hidup :
Wafat tahun 132 H.
Guru-gurunya :
Murid-muridnya :
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Madzhab :
Penilaian ulama :
Ayyūb: Jika kamu bepergian pada seseorang, maka wajib dengan Ibnu Thāwus; Ma’mar: Saya tidak pernah melihat orang yang faqih seperti Ibnu Thāwus; Abu Hātim: Tsiqah.    
Informasi lain :
Ma’mar berkata: Dikatakan pada Ibnu Thāwus tentang hutang bapaknya : Jika saya menunggu orang yang memberi hutang, maka dia berkata: tunggulah mereka dan Abu Abdirrahman dari rumahnya yang terpenjara. Maka ia pun menjual hartanya sebanyak 8.500. 
Catatan peneliti :  
Tidak begitu ada data yang cukup dalam kitab ini. Hal ini disebabkan karakteristik kitab tersebut adalah ta’dil atau jarh.  
2.      Sumber
Software Maktabah al-A’lām wa al-Tarājim, kitab Tahdzīb al-Kamāl juz IX, hlm. 173.
Data informasi :
Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan.
Laqab/kunyah :
Abū Muhammad al-Abnā’wi.
Lahir/wafat/kurun hidup :
Wafat tahun 132 H. Terdapat keterangan pula pada waktu pemerintahan Abu al-Abbās.


Guru-gurunya :
Simāk bin Yazid, Ayahnya Thāwus, ‘Athā’ bin Abi Rabāh, Ikrimah bin Khālid al-Makhzumy, Ikrimah Maula Ibnu Abbās, Ali bin Abdullāh bin Abbās, Amr bin Syuaib, Muhammad bin Ibrāhim bin al-Hāris al-Taimy, al-Muthallib bin Abdullāh bin Hantab, Wahab bin Munabbih, Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm.     
Murid-muridnya :
Ibrahīm bin Maimun al-Shin’āni, Ibrahīm bin Nāfi’ al-Makki, Umayyah bin Syibli al-Shin’āni Ayyub al-Sakhtiyāni (sahabat karibnya), Hamād bin Zaid, Humaid bin Wahab, Rauh bin al-Qāsim, Zam’ah bin Shālih, Sufyān al-Tsauri, Sufyān bin Uyainah, Thāwus bin Abdullāh bin Thāwus (anaknya), Abdullāh bin Isa bin Bahīr bin Raisan, Abdul Malik bin Juraij, Usman bin Abdurrahman al-Jumahi, Umar bin Riyāh al-Basyri, Amr bin Dinār, Muhammad bin Ishaq bin Yasār, Muhammad bin Abdullāh bin Thāwus (anaknya), Ma’mar bin Rāsyid, Nadzir bin Kasīr, Wahab bin Khālid, Yahya bin Ayyūb al-Misyri, Yahya bin Usmān al-Taimy, meriwayatkan darinya jamā’ah.   
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Madzhab :
Penilaian ulama :
Abu Hātim dan Nasā’i: Tsiqah; Ayyūb: Jika kamu bepergian pada seseorang, maka wajib dengan Ibnu Thāwus; Ma’mar: Saya tidak pernah melihat orang yang faqih seperti Ibnu Thāwus, beliau paling pandai bahasa arabnya dan bagus perilakunya.  
Informasi lain :
Catatan peneliti :
Data yang diberikan lumayan lengkap, sebab disertai data murid dan guru serta disebutkan juga wafatnya pada masa pemerintahan Abu al-Abbās. Namun, tidak dicantumkan sejarah perlawatan mencari hadis.   
3.      Sumber
Software Maktabah al-A’lām wa al-Tarājim, kitab Tahdzīb al-Tahdzīb juz III, hlm. 231.
Data informasi :
Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan.
Laqab/kunyah :
Abū Muhammad al-Abnā’wi.
Lahir/wafat/kurun hidup :
Wafat tahun 132 H. Terdapat keterangan pula pada waktu pemerintahan Abu al-Abbās. Serta ada penjelasan bahwa ia meninggal selang satu tahun setelah meninggalnya Ayyūb.
Guru-gurunya :
Ayahnya Thāwus, Amr bin Syuaib, Ali bin Abdullāh bin Abbās, Muhammad bin Ibrāhim bin al-Hāris al-Taimy, al-Muthallib bin Abdullāh bin Hantab, Wahab bin Munabbih, Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm, Ikrimah bin Khālid al-Makhzumy, Simāk bin Yazid.     
Murid-muridnya :
Thāwus bin Abdullāh bin Thāwus (anaknya), Muhammad bin Abdullāh bin Thāwus (anaknya), Ibnu Ishaq, Ma’mar bin Rāsyid, Abdul Malik bin Juraij, Wahab bin Khālid, Yahya bin Ayyūb al-Misyri, Ibrahīm bin Nāfi’ al-Makki, Hamād bin Zaid, Zam’ah bin Shālih, Nadzir bin Kasīr, Sufyān bin Uyainah, dan lain-lain.
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Madzhab :
Penilaian ulama :
Abu Hātim dan Nasā’i: Tsiqah; Ayyūb: Jika kamu bepergian pada seseorang, maka wajib dengan Ibnu Thāwus; Ma’mar: Saya tidak pernah melihat orang yang faqih seperti Ibnu Thāwus, beliau paling pandai bahasa arabnya dan bagus perilakunya; Nasā’i dan Dār Quthny: Tsiqah Ma’mun; al-‘Ajaly dan Ibnu Hibbān: Tsiqah.  
Informasi lain :
Catatan peneliti :
Data yang diperoleh sedikit bertambah dengan adanya keterangan bahwa beliau wafat selang satu tahun sesudah Ayyub wafat serta tambahan komentar kritikus.    
4.      Sumber
Software Maktabah al-A’lām wa al-Tarājim, kitab Taqrīb al-Tahdzīb juz I, hlm. 515.
Data informasi :
Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan.
Laqab/kunyah :
Abū Muhammad.
Lahir/wafat/kurun hidup :
Wafat tahun 132 H.  
Guru-gurunya :
Murid-muridnya :
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Madzhab :
Penilaian ulama :
Hanya terdapat kongklusi Tsiqah Fādhil ‘Ābid.
Informasi lain :
Catatan peneliti : 
Tak ada data tambahan yang diberikan, sebab hanya berupa kongklusi.
5.      Sumber
Software Maktabah al-A’lām wa al-Tarājim, kitab al-Tabaqāh al-Kubra juz 6, hln 73.
Data informasi :
Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan.  
Laqab/kunyah :
Abū Muhammad.
Lahir/wafat/kurun hidup :
Wafat pada awal pemerintahan Abu al-Abbās. Beliau termasuk tabaqah ketiga dari tabaqah Yaman.  
Guru-gurunya :
Murid-muridnya :
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Madzhab :
Penilaian ulama :
Informasi lain :
Catatan peneliti :
Tak ada tambahan informasi selain beliau termasuk dalam kategori tabaqah ketiga dari tabaqah Yaman. 
6.      Sumber
Software Maktabah al-A’lām wa al-Tarājim, kitab Sair A’lam al-Nubalā’ juz IV, hlm. 374. 
Data informasi :
Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan. 
Laqab/kunyah :
Abū Muhammad al-Yamāni.
Lahir/wafat/kurun hidup :
Wafat 132 H. Sebelum pemerintahan al-Mansur.
Guru-gurunya :
Ayahnya Thāwus dan kebanyakan diambil darinya, Ikrimah, Amr bin Syuaib, Ikrimah bin Khālid al-Makhzumy, serta jamaah.
Murid-muridnya :
Ibnu Juraij, Ma’mar bin Rāsyid, Sufyān al-Tsauri, Rauh bin al-Qāsim, Wahab bin Khālid, Sufyān bin Uyainah, dan lain-lain.
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Beliau tidak pernah mengambil hadis dari sahabat manapun.
Madzhab :
Penilaian ulama :
Ma’mar: Beliau orang yang paling pandai bahasa arab, akhlaqnya bagus dan saya tidak pernah melihat orang yang faqih seperti Ibnu Thāwus
Informasi lain :
Catatan peneliti :
Tidak ada tambahan data yang diberikan kecuali Beliau tidak pernah mengambil hadis dari sahabat manapun.   
7.      Sumber
Software Maktabah al-A’lām wa al-Tarājim, kitab Tsqāt al-‘Ajaly juz II, hlm. 39.
Data informasi :
Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan. 
Laqab/kunyah :
Lahir/wafat/kurun hidup :
Guru-gurunya :
Murid-muridnya :
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Madzhab :
Penilaian ulama :
Cuma terdapat kongklusi tsiqah.
Informasi lain :
Catatan peneliti :
Tidak ditemukan informasi tambahan dari kitab ini, sebab hanya berbentuk kongklusi.   
8.      Sumber
‘Alā’ al-Dīn Muflatāi Ibnu Qālih bin Abdillāh, Ikmāl Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā’ al-Rijāl juz VII (Kairo: al-Fāruq al-Hadīsah li al-Thibā’ah wa al-Nasr, 2001), hlm. 412-415.
Data informasi :
Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan. 
Laqab/kunyah :
Abū Muhammad.
Lahir/wafat/kurun hidup :
Wafat tahun 131. Terdapat tambahan keterangan pemerintahan Abu al-Abbās dan juga meninggal satu tahun setelah meninggalnya Ayyub. Beliau termasuk tabaqah ketiga dari tabaqah Yaman. 
Guru-gurunya :
Murid-muridnya :
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Madzhab :
Penilaian ulama :
Dār Quthni dan Nasā’i: Tsiqah Ma’mun; Ahmad bin Shālih dan Ibnu Hibban: Tsiqah; Ayyūb: Jika kamu bepergian pada seseorang, maka wajib dengan Ibnu Thāwus; Ma’mar: Saya tidak pernah melihat orang yang faqih seperti Ibnu Thāwus, beliau paling pandai bahasa arabnya dan bagus perilakunya; Ibnu Khalfūn: Tsiqah Fadlā’ ulama terpilih bagus perilakunya; Ibnu Manjuwaih dan Ibnu Hibban: Hamba Allah yang punya keutamaan, ibadah, dan agama;
Informasi lain :
Ma’mar berkata: Pada suatu hari Ibnu Thāwus duduk-duduk beserta anaknya, lantas kemudian datanglah ulama Mu’tazilah, maka ia mengajukan pertanyaan kepada Ibnu Thāwus untuk dijawabnya. Ibnu Thāwus kemudian menutup telinga dengan jari-jarinya. Dia juga berkata pada anaknya: wahai anakku, tutuplah telingamu dengan jari-jarimu supaya tak mendengar sesuatu, sebab hati itu lemah. 
Ma’mar berkata: Dikatakan pada Ibnu Thāwus tentang hutang bapaknya : Jika saya menunggu orang yang memberi hutang, maka dia berkata: tunggulah mereka dan Abu Abdirrahman dari rumahnya yang terpenjara. Maka ia pun menjual hartanya sebanyak 8.500.  
Abdullah al-Syāmi berkata: Saya datang pada Thāwus, lalu saya bertanya tentang suatu permasalahan, maka dia keluar pada seorang syaikh. Saya menyangka dia adalah Thāwus, maka saya berkata: Anda Thāwus? Dia berkata: Saya anaknya. Kemudian saya berkata: Sungguh jika anda adalah anaknya, maka bapakmu rusak akal karena tua. Dia berkata: Sekali-kali tidak, sesungguhnya seorang yang ‘ālim tidak rusak akal karena tua.
Ibnu Hibban mengeluarkan hadisnya dalam kitab shahihnya. Begitu pula Abu ‘Awānah, Ibnu Jārūj, al-Dārimi, al-Thūsi, Muhammad bin Abdul Wahid al-Maqdisi, dan al-Hākim.   

Catatan peneliti :
Informasi yang diberikan lebih banyak mengenai perilaku Ibnu Thāwus dan komentar para kritikus. Jadi hal tersebut bisa menambah perbendaharaan data. Namun, terdapat sedikit perbedaan tentang tahun wafat. Dalam referensi lain banyak disebutkan beliau wafat tahun 132, tetapi dalam kitab ini disebutkan 131.





































Hasil data secara komprehensif dari berbagai referensi yang diperoleh peneliti

Nama lengkap :
Abdullāh bin Thāwus bin Kaisan.
Laqab/kunyah :
Abū Muhammad al-Hamdāni al-Khūlāni al-Yamāni al-Abnā’wi.
Lahir/wafat/kurun hidup :
Wafat tahun 132 H. (tetapi di dalam kitab Ikmāl Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā’ al-Rijāl disebutkan 131 H.). Pada waktu pemerintahan Abu al-Abbās dan sebelum pemerintahan al-Mansur. Selang satu tahun setelah meninggalnya Ayyūb.
Termasuk tabaqah ketiga dari tabaqah Yaman. 
Guru-gurunya :
Simāk bin Yazid, Ayahnya Thāwus, ‘Athā’ bin Abi Rabāh, Ikrimah bin Khālid al-Makhzumy, Ikrimah Maula Ibnu Abbās, Ali bin Abdullāh bin Abbās, Amr bin Syuaib, Muhammad bin Ibrāhim bin al-Hāris al-Taimy, al-Muthallib bin Abdullāh bin Hantab, Wahab bin Munabbih, Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm.    
Murid-muridnya :
Ibrahīm bin Maimun al-Shin’āni, Ibrahīm bin Nāfi’ al-Makki, Umayyah bin Syibli al-Shin’āni Ayyub al-Sakhtiyāni (sahabat karibnya), Hamād bin Zaid, Humaid bin Wahab, Rauh bin al-Qāsim, Zam’ah bin Shālih, Sufyān al-Tsauri, Sufyān bin Uyainah, Thāwus bin Abdullāh bin Thāwus (anaknya), Abdullāh bin Isa bin Bahīr bin Raisan, Abdul Malik bin Juraij, Usman bin Abdurrahman al-Jumahi, Umar bin Riyāh al-Basyri, Amr bin Dinār, Muhammad bin Ishaq bin Yasār, Muhammad bin Abdullāh bin Thāwus (anaknya), Ma’mar bin Rāsyid, Nadzir bin Kasīr, Wahab bin Khālid, Yahya bin Ayyūb al-Misyri, Yahya bin Usmān al-Taimy, meriwayatkan darinya jamā’ah.  
Sejarah perlawatan pencari hadis :
Beliau tidak pernah mengambil hadis dari sahabat manapun.
Madzhab :
Penilaian ulama :
Dār Quthni dan Nasā’i: Tsiqah Ma’mun; Ahmad bin Shālih dan Ibnu Hibban: Tsiqah; Ayyūb: Jika kamu bepergian pada seseorang, maka wajib dengan Ibnu Thāwus; Ma’mar: Saya tidak pernah melihat orang yang faqih seperti Ibnu Thāwus, beliau paling pandai bahasa arabnya dan bagus perilakunya; Ibnu Khalfūn: Tsiqah Fadlā’ ulama terpilih bagus perilakunya; Ibnu Manjuwaih dan Ibnu Hibban: Hamba Allah yang punya keutamaan, ibadah, dan agama; Abu Hātim dan al-‘Ajaly: Tsiqah.
Informasi lain :
Ma’mar berkata: Pada suatu hari Ibnu Thāwus duduk-duduk beserta anaknya, lantas kemudian datanglah ulama Mu’tazilah, maka ia mengajukan pertanyaan kepada Ibnu Thāwus untuk dijawabnya. Ibnu Thāwus kemudian menutup telinga dengan jari-jarinya. Dia juga berkata pada anaknya: wahai anakku, tutuplah telingamu dengan jari-jarimu supaya tak mendengar sesuatu, sebab hati itu lemah. 
Ma’mar berkata: Dikatakan pada Ibnu Thāwus tentang hutang bapaknya : Jika saya menunggu orang yang memberi hutang, maka dia berkata: tunggulah mereka dan Abu Abdirrahman dari rumahnya yang terpenjara. Maka ia pun menjual hartanya sebanyak 8.500. 
Abdullah al-Syāmi berkata: Saya datang pada Thāwus, lalu saya bertanya tentang suatu permasalahan, maka dia keluar pada seorang syaikh. Saya menyangka dia adalah Thāwus, maka saya berkata: Anda Thāwus? Dia berkata: Saya anaknya. Kemudian saya berkata: Sungguh jika anda adalah anaknya, maka bapakmu rusak akal karena tua. Dia berkata: Sekali-kali tidak, sesungguhnya seorang yang ‘ālim tidak rusak akal karena tua.
Ibnu Hibban mengeluarkan hadisnya dalam kitab shahihnya. Begitu pula Abu ‘Awānah, Ibnu Jārūj, al-Dārimi, al-Thūsi, Muhammad bin Abdul Wahid al-Maqdisi, dan al-Hākim.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Butuh buku "Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan" karya Aksin Wijaya? Hubungi 085729455365
Original From : http://m-wali.blogspot.com/2011/12/cara-pasang-iklan-di-samping-kiri-blog.html#ixzz1eavJZnQj